menu

Sunday, December 30, 2012

Tentang Andang Pangrenan

Mulai bulan Maret 2011 yang lalu, public space sekaligus tempat kuliner di Purwokerto bertambah satu lagi dengan beroperasinya taman kota Andang Pangrenan Purwa Kerta. Taman Kota Andang Pangrenan Purwa Kerta tersebut berlokasi di bekas terminal lama Purwokerto tepatnya di Jalan Gerilya, Purwokerto Selatan. Berbeda dengan public space yang telah ada di Purwokerto sebelumnya seperti alun-alun Purwokerto dan GOR Satria Purwokerto yang menggratiskan biaya masuk ke tempat tersebut, untuk masuk ke area taman kota Andang Pangrenan Purwa Kerta ini pengunjung diharuskan membayar 2000 rupiah untuk kategori pengunjung dewasa dan 1000 rupiah untuk kategori pengunjung anak-anak. Saat kami ke sana pada sore hari sekitar jam 17.30, di taman tersebut kami melihat semua komponenen taman kota tersebut tertata rapi mulai dari tempat kuliner, arena bermain anak, trek untuk pejalanan kaki, pepohonan, rumput taman, lampu taman, maupun sekedar kursi taman untuk bersantai. Mungkin karena masih baru kali ya, tetapi semoga saja tetap terjaga rapi seterusnya. Di sore hari itu, meski langit sudah gelap dan mendung pertanda hujan akan turun namun lampu penerangan di sana cukup terang sehingga membuat trek tempat berjalannya cukup terang.
Saat itu di sana juga terlihat banyak anak yang bermain beberapa wahana bermain yang ada di sana seperti ayunan, jungkat-jungkit, prosotan, mobil-mobilan dan sejenisnya. Sebagian muda-mudi terlihat duduk-duduk di kursi taman yang memang disediakan di sekitar taman sementara sebagian yang lain asik berfoto-foto. Beberapa pengunjung lainnya tampak asik memakan makanan di warung-warung kuliner yang tertata rapi di pinggir taman tersebut. Jika kita ke sana, maka kita akan sedikit heran dan mungkin bertanya-tanya bila mencermati kata “Purwa Kerta” di bawah kata Andang Pangrenan yang ada di pagar luar taman kota tersebut. Yak, sebagian besar paling tidak bertanya-tanya apakah tulisan “Purwa Kerta” itu salah tulis ataukah sekedar plesetan dari kata “Purwokerto”, atau malah penulisan “Purwokerto” itu yang benar adalah “Purwa Kerta”??? Kalau Anda punya pikiran seperti itu, 

Andapun tidak sendirian. Masyarakat lokal pun waktu itu juga sempat mempertanyakan dan bahkan pernah menjadi topik pembicaraan hangat di koran dan radio lokal Purwokerto. Saat hangat-hangatnya dulu, aku sempat membaca koran lokal (judulnya lupa) dan dari ulasan di koran lokal itulah akhirnya aku tahu bahwa tulisan “Purwa Kerta” itu kalau aku tidak salah ingat berarti “tempat makan”. Jadi menurut koran lokal yang aku baca itu, kata “Purwa Kerta” memang bukan plesetan dari “Purwokerto” dan juga bukan pelafalan kota Purwokerto dalam dialek bahasa ngapak-ngapak. Well, taman kota seperti itu seharusnya semakin banyak akan semakin bagus untuk kualitas udara maupun juga untuk kualitas estetika suatu kota tersebut. Meski kalau di Indonesia taman kota seperti ini masih sangat jarang ditemui, namun kalau kita menengok sejenak ke kota-kota di luar negeri seperti di Vienna, di Bratislava, dan di kota-kota besar Eropa lainnya, taman seperti ini sangat mudah dan sangat banyak dijumpai. Di Indonesia, di beberapa kota juga sebenarnya sudah ada taman kota seperti itu misalnya di Solo yang mempunyai Taman Balekambang.

Original Source at: http://andhysukma.com/andang-pangrenan-taman-kota-tempat-kuliner-di-purwokerto/

0 comments:

Post a Comment