menu

Thursday, August 30, 2012

TENTANG SENGKETA PULAU MALVINAS


    Pulau Malvinas (penyebutan oleh orang argentina dan Falkland oleh orang Inggris) adalah pada mulanya milik Argentina.Namun,Inggris mengklaim pulau tersebut sehingga menyebabkan terjadi perang dimana Argentina kalah dan harus merelakan hilangnya pulau tersebut dari peta geografis wilayah Argentina.

1.   Latar Belakang
Ketegangan antara Inggris dan Argentina mengenai Kepulauan Malvinas kembali menghangat. Di perairan kota pelabuhan Campana, Argentina mencegah kapal barang Inggris bermuatan pipa minyak, berlayar menuju Kepulauan Mavinas.
Beberapa waktu lalu London mengumumkan akan melakukan pengeboran minyak di sebelah utara Kepulauan Malvinas. Pengeboran akan dimulai bulan ini. Rencana tersebut langsung diprotes oleh Argentina. Inggris membela pengeboran minyaknya di perairan Kepulauan Falklands karena kegiatannya dilakukan sesuai dengan hukum internasional. Karena itu, Inggris menolak keberatan Argentina. Presiden Argentina Cristina Fernandez mengatakan, para pemimpin Amerika Latin mendukung penolakannya pada eksplorasi minyak Inggris di Kepulauan Malvinas yang sudah dimulai di sumur pertama pada Senin itu. Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband di London mengatakan, kedaulatan negaranya di Kepulauan Falklands "sepenuhnya jelas dalam hukum internasional"
Inggris menduduki Kepulauan Malvinas sejak tahun 1833. Dan Argentina mengaku kepulauan tersebut termasuk wilayah mereka. Dengan demikian, menurut Argentina, rencana pengeboran minyak tersebut, ilegal.

2.Dukungan dari Venezuela
Buenos Aires - Venezuela mendukung Argentina dalam sengketa kepemilikan Kepulauan Malvinas yang sepenuhnya dikuasai Inggris sejak negara itu menang dalam perang tahun 1982.

Dukungan Presiden Hugo Chavez kepada Argentina itu disampaikannya dalam pidato di program jaringan radio dan televisi bertajuk "Alo Presidente" di Karakas, Minggu.

Presiden Chavez menyerukan kepada Ratu Elizabeth II agar menyerahkan Kepulauan Falklands (Malvinas) kepada Argentina.

"Inggris, berapa lama lagi Anda di Kepulauan Malvinas? Ratu Inggris, saya sedang berbicara kepada Anda ... masa kekaisaran sudah usai, tidakkah Anda melihatnya?"

"Kembalikan Malvinas kepada rakyat Argentina. Inggris masih mengancam Argentina. Banyak hal kini berubah. Kita tidak lagi berada di tahun 1982," kata Chavez.

Pemimpin Venezuela itu selanjutnya menegaskan bahwa Argentina tidak lagi sendiri seperti dulu jika konflik kembali pecah.

Pekan lalu Pemerintah Argentina memerintahkan semua kapal yang melewati perairannya menuju kepulauan yang disengketakan itu agar terlebih dahulu mengantongi izinnya.

Hari Minggu, Menteri Luar Negeri Jorge Taiana membawa masalah Argentina-Inggris itu ke konferensi tingkat tinggi Kelompok Rio yang diikuti 33 negara Amerika Latin dan Karibia selama dua hari di Kankun, Meksiko.

Menlu Taiana berharap Kelompok Rio mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pengeboran minyak Inggris di dasar laut perairan Kepulauan Malvinas yang diklaim Argentina sebagai miliknya itu.

Argentina, katanya, telah mendapatkan apa yang disebutnya "kemajuan-kemajuan diplomasi penting" dari sejumlah negara anggota Kelompok Rio dalam menghadapi konflik Malvinas.