5 Alutsista Terbaru TNI (2012)
Menginjak usia yang ke-67 tahun, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus berbenah meningkatkan semua Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista)-nya, dimasing-masing matra hingga mendekati kondisi ideal. TNI berencana membeli beragam alutsista ke berbagai negara, seperti Rusia, China, dan Amerika. Selain itu, juga membuat persenjataan sendiri. Anggaran pun sudah dialokasikan sekitar Rp 150 triliun untuk tahun 2010-2014. Berikut 5 alutsista TNI yang sudah diterima di tahun 2012 ini:
1. Tank Leopard 2A6
Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
|
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju Leopard 2A5 serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder Laser, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan night vision yang lebih maju (Leopard adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV system atau LLLTV; sementara thermal imaging baru diperkenalkan setelah itu). Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang diupgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6. Angkatan Darat Indonesia memperkuat divisi infantrinya, dengan membeli 30 unit yang semuanya akan diserahkan pada bulan Oktober dan sisanya akan dikirim pada tahun 2013 nanti dari rencana 100 unit tank.
2. EMB-314 (Super Tucano)
EMB-314 (Super Tucano) merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil. EMB-314 Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasil sebagai pemakai utama memiliki 130 unit. Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan dan sistem komunikasi data. Sejak diperkenalkan dan dipakai AU Brasil pada tahun 2004, EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
|
Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah cantelan dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser.
Angkatan Udara Indonesia menerima empat unit pesawat pada Agustus 2012 ini. Dari 16 pesawat yang direncanakan pada tahun 2011 lalu. Pengiriman berlangsung pada tahun 2012 dan 2014. Departemen Pertahanan Indonesia menginformasikan kemungkinan bersama di masa depan untuk memproduksi dan memmodernisasi, lebih lanjut berikut penjualan di kawasan Asia-Pasifik.
3. CN-295
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
|
CN-295 adalah pesawat angkut militer twin-turboprop taktis yang diproduksi oleh Airbus Militer di Spanyol. Pesawat ini merupakan pesawat pengembangan dari tipe CN-235 yang sukses dibuat oleh CASA Spanyol/ PT. Dirgantara Indonesia. Kemampuan muatan 50% lebih dan mesin baru turboprop PW127G. CN-295 berkemampuan untuk membawa rudal anti-kapal Marte. Sebuah peringatan dini udara dan kontrol versi juga direncanakan. Angkatan Udara Indonesia telah merencanakan peremajaan pesawat angkutnya dengan membeli sembilan pesawat jenis ini untuk transportasi taktis dan logistik. Tiga pesawat akan dirakit di Indonesia oleh PT Dirgantara Indonesia, perusahaan yang sama yang membangun CN-235. Kedua pesawat pertama dikirim pada bulan September 2012 dan semua pesawat direncanakan sampai pada musim panas 2014.
4. KCR Trimaran/KRI Klewang 625
Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran KRI Klewang 625 yang merupakan kapal siluman pertama di dunia, secara resmi dimiliki oleh TNI AL. Kapal yang memiliki panjang 63 meter ini menggabungkan sejumlah kecanggihan teknologi sehingga memiliki berbagai keunggulan dan diklaim sebagai kapal perang tercanggih di dunia karena sulit terdeteksi oleh radar. KRI Klewang akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
|
KRI Klewang merupakan kapal jenis combatan yang sulit dideteksi oleh radar karena dibuat dari bahan komposit yang ringan sehingga memiliki kecepatan sampai 35 knot. KCR Trimaran merupakan kapal perang tercanggih yang dikembangkan sejak tahun 2009 oleh TNI AL dan PT Lundin, akan dilengkapi rudal jarak tembak 120 km membuat kapal ini menjadi kapal perang kebanggaan Indonesia. KRI Klewang tersebut akan diawaki oleh 27 ABK tersebut rencananya akan memperkuat Armatim TNI AL di Surabaya.
5. Sukhoi Su-30MK2
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar atau Video... | Buka |
|
Sukhoi Su-30MK2 merupakan modifikasi dari SK Su-27 diproduksi sejak tahun 1999 oleh KnAAPO dan Corporation Shenyang Aircraft yang kini dikembangkan bersama oleh Rusia dan Cina, mirip dengan Su-30MKI. Pesawat ini masuk kedalam jenis pesawat tempur kelas berat yang dapat beroperasi di semua cuaca, jarak tempur sangat jauh, yang sebanding dengan pesawat tempur Amerika F-15E. Su-30MK2 adalah perbaikan lebih lanjut untuk SU-30MKK dengan avionik ditingkatkan dan kemampuan pemogokan maritim. Sukhoi Su-30MK2 saat ini dioperasikan oleh Republik Rakyat China, Angkatan Udara Indonesia, Angkatan Udara Vietnam, Angkatan Udara Uganda, dan Angkatan UdaraVenezuela. TNI AU memiliki 3 Su- 30MK2 dan 6 unit lainnya masih dalam proses pembuatan.(**)